Keikhlasan Dan Pengorbanan Istri Rasulullah SAW, Sayyidah Khodijah. Orang-orang terdekat terutama keluarga nabi Muhammad SAW juga merasakan pengorbanan berjuang menegakkan agama Allah. Tidak ada harta dan makanan adalah hal yang wajar terjadi pada mereka. Sungguh jasa-jasa mereka begitu besar, semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan yang banyak dan derajat-derajat yang agung di sisi-Nya.
Diriwayatkan, suatu ketika Rasulullah pulang ke rumah dan melihat istrinya Sayyidatuna Khadijah sedang sibuk menyusui puterinya, Sayyidah Fathimah. Betapa terkejutnya Rasulullah ketika mendapati bukan air susu yg keluar dari istrinya melainkan darah..!!
Setelah menenangkan dan menidurkan puterinya, Sayyidah Khadijah pun mendatangi suami tercinta dan Rasulullah meletakkan kepala beliau yg mulia ke pangkuan istrinya seraya berkata :
” Wahai istriku, tidakkah kau merasa menyesal karena memiliki suami sepertiku..???, Dulu sebelum kau kunikahi, kau adalah janda terkaya disini, kekaya’anmu melimpah ruah, namamu terpandang. Tetapi kini, bahkan untuk menyusui puterimu saja kau harus mengeluarkan darah karena tidak ada apa-apa lagi yg kau miliki sa’at ini…!”
Dengan lembutnya Sayyidah Khadijah menjawab : “Wahai kekasihku dan kekasihnya Allah Rasulullah, jika aku nanti mati dan tidak ada lagi harta kekaya’an sepeninggalku sedangkan kau ingin pergi menyebarkan ilmu dan Agama untuk menyeberangi lautan, maka galilah kuburku, gunakan tulang-tulangku untuk menjadi perahumu !”
Wallahu A’lam