Ada hamba kekasih Allah yang diposisikan untuk melayaninya, dan ada pula hamba yang dikhususkan untuk mencintainya {kepada masing-masing golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, kami berikan bantuan dari kemurahan tuhanmu. Dan kemurahan tuhanmu tidak dapat dihalangi}
قَوْمٌ أَقَامَهُمُ الْحَقُّ لِخِدْمَتِهِ، وَقَوْمٌ إِخْتَصَّهُمْ بِمَحَبَّتِهِ { كُلًّاً نُمِدُّ هَؤُلاَءِ وَهَؤُلاَءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّك وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا}
Ada hamba kekasih Allah yang telah dipilih dan diberi tugas untuk melayani-Nya dengan berbagai macam ibadah dzohir, sehingga ia pantas untuk mendapatkan surga Allah. Mereka adalah al-‘abidun (ahli ibadah). Dan ada pula kaum yang dikhususkan oleh Allah dengan cinta-Nya, sehingga ia pantas masuk ke dalam hadlroh (hadirat) Allah. Mereka adalah al-‘arifuun dan al-muhibbun (orang-orang yang telah mendapatkan ma’rifat dan cinta Allah).
Sesungguhnya semuanya melayani Allah, akan tetapi kelompok yang pertama lebih banyak melayani-Nya dengan anggota badan, dan kelompok yang kedua lebih banyak melayani-Nya dengan hati.
Allah berfirman,
كُلا نُمِدُّ هَؤُلاءِ وَهَؤُلاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا
Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. (QS. Al-Isra’: 20).
Apabila kita telah menyadari bahwa Allahlah yang menempatkan setiap manusia sesuai dengan maqom dan kedudukannya, maka kita tidak akan meremehkan apalagi menghina orang lain.
Syekh Abdul Majid, Syarhu Kitabil Hikam