Tidak ada yang lebih mempengaruhimu kecuali angan-angan
مَا قَادَكَ شَيْءٌ مِثْلُ الْوَهْمِ
Ketertarikan nafsumu pada angan-angan yang tak nyata, lebih besar dari pada ketertarikan akalmu akan hal-hal yang nyata. Sesungguhnya berangan-angan untuk mendapatkan kemanfaatan dari makhluk termasuk bagian dari sifat tamak. Bangunan tamak dibangun tanpa landasan dan pondasi, karena tamak itu adalah membenarkan prasangka-prasangka yang tidak benar.
Berharap kepada makhluk adalah berharap kepada tempat yang salah, karena manusia sama sekali tidak bisa memberikan kemanfaatan. Allahlah satu-satunya tempat berharap dan bergantung. Janganlah seorang hamba menggantungkan cita-citanya kecuali hanya pada Allah, dan jangnlah ia bertawakal kecuali pada-Nya.
Sesungguhnya orang yang bertawakal dan menyerahkan dirinya kepada Allah, hatinya akan bersih dan ia tidak lagi memandang keindahan dunia yang menipu. Sehingga penyakit tamak tidak lagi menjangkit hatinya. Ia akan senantiasa dihiasi dengan sifat-sifat yang mulia, diantaranya zuhud dan wira’i. Kemudian Allah akan menempatkannya di dalam kehidupan yang baik yang dipenuhi rasa qona’ah (ridlo dengan segala ketetapan Allah SWT).
Syekh Abdul Majid, Syarhu Kitabil Hikam